๐Ÿ“Œ

Melatih olah rasa kuncinya (Niat, fokus, kuat dan lama terkoneksi tidak terputus) 

Catatan: 


Prinsip dasar melihat gaib adalah kepekaan batin dan rasa untuk menangkap sinyal berupa gambaran gaib yang dikirimkan oleh sukma / roh kita dalam bentuk ilham / bayangan penglihatan yang mengalir di pikiran kita. Dalam hal ini konsentrasinya ada pada fokus rasa batin, bukan pikiran. Kalau setelah kita menerima gambaran gaib itu kemudian kita memperjelas gambarannya dengan berpikir, biasanya kemudian gambaran gaib itu akan hilang. Karena itu tetaplah fokus pada batin, bukan pikiran. Biarkan gambaran gaibnya terus mengalir terbayang dalam pikiran kita sampai lengkap detailnya dan kita usahakan bisa lama berkonsentrasi batin seperti itu, jangan terus beralih menggunakan pikiran (istirahatkan pikiran, batin yang bekerja). Dalam hal ini kita tidak mengedepankan nalar / pikiran, tetapi penerimaan batin, sesudah itu barulah dinalar dengan pikiran.


Rahasia kekuatan rasa ๐Ÿ”ฅ⚡adalah adanya penyatuan kekuatan roh sedulur papat dengan roh pancer kita (secara satu kesatuan menjadi kekuatan sukma). Dengan bersugesti menggunakan kekuatan rasa itu berarti kita sudah menyatukan kekuatan roh sedulur papat dan pancer kita, menjadi satu kesatuan kekuatan sukma, menjadi satu kesatuan perbuatan yang mempunyai efek kegaiban tersendiri, yang hasilnya akan berbeda dibanding hanya menggunakan kekuatan fisik saja walaupun dilakukan sepenuh tenaga.

Kekuatan rasa menjadi dasar dari kekuatan kebatinan.
Cara penggunaannya adalah dengan menggerakkan kekuatan rasa, dengan menekan rasa di dada.
Seperti contoh latihan belajar olah rasa di atas, setelah dengan tangan dan dengan rasa di dada kita bisa merasakan keberadaan sesosok mahluk halus, kemudian dengan :
menekan rasa  kita mendesak / mendorong keberadaan sosok halus itu pindah dari posisinya semula, atau
menekan rasa  untuk menyingkirkan keberadaan bakteri, virus, dsb, dari sakit-penyakit seseorang (dibuang jauh ke luar angkasa).
Harap diperhatikan, untuk kehati-hatian, penggunaan kekuatan rasa di atas adalah dengan menekan rasa untuk mendorong atau menggeser  posisi keberadaan sesosok mahluk halus, bukan untuk memukul / menyerang, jangan sampai malah berbalik mahluk halus itu kemudian menyerang kita. Kita sendiri harus bisa mengukur kekuatan kita, jangan sampai ternyata kekuatan kita lebih rendah daripada si mahluk halus, sehingga kemudian kita menjadi celaka. Kalau belum kuat secara kebatinan, kekuatan rasa itu jangan digunakan untuk menyerang.

Karena itu sebelumnya kita harus belajar "membangun" kekuatan rasa dan kekuatan kebatinan terlebih dulu. Selain meningkatkan kemahiran latihan oleh rasa, untuk membangun kekuatan rasa dan kebatinan silakan dibaca tulisan :

- Olah Batin dan Kebatinan

- Olah Spiritual dan Kebatinan

- Kebatinan dan Kanuragan

- Kebatinan dalam Keagamaan

- Meditasi Energi

- Pembersihan Gaib 4

- Sukma Sejati

Sedapat mungkin semua kekuatan kebatinan dan energi yang berhasil dihimpun dapat diolah menjadi kekuatan rasa dan dapat disatukan dengan kepekaan rasa, supaya menjadi satu kesatuan kemampuan.

๐Ÿ“ŒKekuatan rasa ini juga mempunyai kegaiban tersendiri jika diwujudkan dalam kata-kata. Berkata-kata dengan dilambari getaran kekuatan desakan rasa di dada, dengan menekan rasa di dada , pengaruhnya akan sama seperti menggunakan aji-aji kewibawaan / penundukkan, aji gelap ngampar, gelap sayuta, gelap saketi atau senggoro macan.
๐Ÿ“Œcara bersugesti, yaitu mengkondisikan sikap batin anda secara khusus , mendayagunakan kekuatan rasa untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, mendayagunakan penghayatan rasa.
✅✅✅
๐ŸŒŸ๐Ÿ’ฅ Latihannya sederhana saja. Untuk latihan dasar dan umum kita tujukan untuk kesehatan dan perlindungan diri dengan sikap batin khusus sbb :

1. Tenangkan batin anda.
    Jauhkan hati anda dari rasa takut (jangan juga bersikap menantang)
  
2. Wajah menghadap ke atas dan tangan anda terbuka tinggi ke atas, arahkan kepada Tuhan di atas sana.
    Fokuskan batin anda kepada Tuhan di atas sana  dan berdoalah kepadaNya, cukup sampaikan doa :
    " Tuhan, saya minta KuasaMu untuk perlindungan dan kesehatanku. Jauhkan saya dari yang jahat ".
  
3. Sambil mengangkat tangan dan berdoa, sugestikan Allah hadir bersama anda,
    Teruslah berdoa, jangan putus doa, dan setelah "terasa" di tangan anda, kemudian alirkan lewat tangan
    anda itu kuasaNya mengisi hati dan tubuh, menyelimuti anda, menjadikan tubuh anda "berisi" dan tebal
    berselimutkan energiNya
    (sambil terus mengangkat tangan dan berdoa, anda sugestikan KuasaNya turun mengalir lewat tangan anda
    ke dalam hati dan tubuh anda, mengisi dan menyelimuti anda, menjadikan tubuh anda "berisi" dan tebal
    berselimutkan energiNya).

4. Sambil terus mengangkat tangan dan berdoa, sugestikan / kondisikan Kuasa Tuhan mengalir mengisi tubuh
    anda sekaligus menjadi pagaran yang tak dapat ditembus oleh mahluk halus, bahkan akan mementalkannya.
    Tetaplah bersugesti berdoa memohonkan KuasaNya untuk kesehatan dan perlindungan gaib dan supaya anda
    dijauhkan dari yang jahat.

๐ŸŒ ๐Ÿ’ฅ๐ŸŒŸ✨๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿš€๐Ÿ‘

Tuhan memberikan Cahaya dan Kuasa-Nya ke seluruh penjuru bumi, sebagai tanda bahwa Tuhan menaungi kehidupan di bumi, sehingga sekalipun ada banyak tempat di bumi yang belum terjamah agama-agama formal manusianya tetap dapat memiliki kearifan dan rasa ketuhanan.


Cahaya dan Kuasa Tuhan menyelimuti seluruh kehidupan di bumi, sehingga manusia yang percaya dan  menyelaraskan dirinya dengan penghayatan / kebatinan ketuhanan akan dapat menumbuhkan kekuatan batin dan sukma yang besar. 


Cahaya dan Kuasa Tuhan menyelimuti seluruh bumi. Mereka yang memerlukan pertolongan Tuhan bisa menggunakan kuasaNya itu dengan berdoa, atau untuk meminta petunjuk dengan menghayati kebersamaan dan kedekatanNya dengan Tuhan. Kuasa Tuhan juga bisa "dipinjam" dengan menyebut namaNya dan sejalan dengan kekuatan sugesti dan kekuatan pengimanan masing-masing pelakunya di dalam penghayatan kepercayaan kepada kuasa Tuhan itu manusia dapat juga melakukan berbagai perbuatan yang ajaib.


Kuasa dan Cahaya Tuhan itu tidak bisa dipahami hanya dengan menekuni agama dan ibadah formal saja, apalagi menyandarkan kepercayaannya hanya pada dogma dan doktrin agama dan pengkultusan yang berasal dari pemikiran manusia sendiri seolah-olah itu adalah ajaran Tuhan, karena tujuan dasar dari berbagai ajaran ketuhanan dan agama bukanlah untuk dianut seperti baju seragam sekolah yang dipakai sebagai lambang identitas, tetapi adalah untuk membentuk kearifan kehidupan manusia sebagai mahluk yang sudah mengenal Tuhan, supaya dapat menyelaraskan kehidupannya dengan kehidupan yang menjadi kehendak Tuhan, supaya dapat hidup sebagai mahluk yang sudah mengenal Tuhan (yang bukan sekedar mengenal agama saja), supaya nantinya dengan hidupnya yang sudah mengenal Tuhan itu manusia layak kembali diterima menyatu dengan Penciptanya.