Ruh manusia adalah generator tunggal yang mensulplai energi hidup kepada jiwa dan tubuh fisik manusia itu sendiri. Dua perangkat tubuh di bawah Ruh tidak akan bisa hidup tanpa suplai energi tersebut. Oleh karenanya, Ruh juga bisa disebut sebagai Urip atau Hidup itu sendiri. Dan Urip atau Hidup merupakan bagian dari Sanghyang Urip atau Tuhan. Yang membedakan, Tuhan terluput dari jerat Maya sedangkan Ruh terkena jerat Maya. Dengan kata lain, bagian Tuhan yang terkena jerat Maya dinamakan Ruh. Akibat jerat Maya kepada Ruh, membuat hampir separuh lebih kemampuan Ruh lumpuh. Kemampuan Ruh yang masih tertinggal dan yang sangat nampak adalah memberikan suplai energi kehidupan sebagaimana sudah disebutkan di atas. Selain itu eksisnya kesadaran material, berkembangnya emosi manusia dan aktifitas dinamis logika manusia merupakan kemampuan dari daya Ruh yang tersisa. Bayangkan, kemampuan Ruh yang tersisa saja sudah sanggup membuat manusia melakukan pencapaian-pencapaian besar dalam bidang seni, tekhnologi, ekonomi dan pencapaian-pencapaian mengagumkan lain mencakup kemampuan supranatural, apalagi jika seluruh kemampuan Ruh terbangkitkan?
Maka tak heran ruh bisa di maknai berbagai nama istilah termasuk Dewa ruci atau guru sejati. Tidak perlu mengerti tapi pahamilah secara penghayatan dan lelaku membuka diri.
Ketika
manusia terlahirkan ke dunia, maka Ruh memang kehilangan
Keillahian-Nya. Namun demikian Ruh masih memiliki jejak-jejak
Keillahian. Dan jejak-jejak Keillahian ini akan muncul menguat seiring
banyaknya pembelajaran diterima dari dualitas duniawi yang tersuguhkan.
Setahap demi setahap, selangkah demi selangkah, dari satu anak tangga
menaik ke anak tangga selanjutnya, semakin banyak Ruh mendapatkan
gemblengan, pendadaran, ujian, maka jejak-jejak Keillahian ini akan
menguat. Dan ketika sudah semakin menguat maka jejak-jejak Keillahian
ini akan mampu menjadi media bahan bakar bagi terbangunnya Keillahian
Ruh yang sesungguhnya.
Jejak-jejak
Keillahian ini bekerja melalui Pikiran Bawah Sadar Manusia. Raden
Sadewa adalah simbolisasi dari Pikiran Bawah Sadar manusia. Dan hanya
Raden Sadewa yang mampu melukat Ra Nini atau Bathari Durga kembali
menjadi Bathari Uma. Hanya melalui Pikiran Bawah Sadar keillahian Ruh
bisa dikembalikan menyatu dengan Ruh sepenuhnya, kembali cemerlang tiada
terkira.
0 komentar:
Posting Komentar